Aurora Borealis di atas Danau Bear, Alaska. (www.wikipedia.org) |
Menurut hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam prosiding International Congress on Sound and Vibration ke-19 di Lithuania pada 8-12 Juli 2012, partikel cergas sama yang menghasilkan tarian cahaya utara di atmosfer Bumi juga menghasilkan "tepukan" riuh pada ketinggian 230 kaki (70 meter) dari daratan.
Hasil penelitian itu membenarkan cerita rakyat dan laporan pengembara alam liar yang sejak lama menggambarkan suara-suara yang muncul bersama Aurora Borealis.
Pada masa lalu para peneliti masih berpikir bahwa Aurora Borealis terlalu jauh untuk menghasilkan suara yang bisa didengarkan orang, kata peneliti Unto Laine dari Aalto University di Finlandia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tanggal 9 Juli.
"Tapi ini benar. Riset kami membuktikan bahwa sumber suara yang berhubungan dengan Aurora Borealis yang kita lihat sepertinya disebabkan oleh partikel Matahari yang juga menyebabkan terciptanya cahaya utara jauh di langit," katanya dalam pernyataan yang dikutip laman Livescience.com.
Partikel ini atau gangguan geomagnetik yang dihasilkan tampaknya menghasilkan suara yang dekat dengan daratan, kata Laine.
Laine dan mitranya menentukan lokasi riuh tepukan dengan membandingkan suara yang ditangkap oleh tiga mikrofon yang dipasang di lokasi dengan ketinggian setara dengan aktifitas auroral tinggi.
Para peneliti mengatakan, pengukuran simultan yang dilakukan oleh Meteorological Institute Finlandia menunjukkan adanya pola khas episode cahaya utara saat itu.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suara Aurora tidak terjadi setiap kali cahaya utara muncul, dan biasanya hanya terdengar lemah dalam waktu singkat, sehingga hanya bisa didengarkan dengan sangat hati-hati dalam keadaan tenang dengan gangguan suara latar minim.
Suara-suara yang terdengar selama pengukuran sangat bervariasi dari sekedar gemerisik, derak sampai semacam pukulan teredam.
Para ilmuwan masih belum yakin sepenuhnya bagaimana suara yang muncul bersama Aurora Borealis itu tercipta. "Karena keragaman suara sonik ini, beberapa mekanisme berbeda mungkin bekerja," kata peneliti.
Aurora telah menawan pengamat langit selama ribuan tahun. Mereka muncul ketika muatan partikel yang dipancarkan oleh Matahari bertabrakan dengan molekul di atmosfer Bumi, membangkitkan kemilau cahaya yang disebut Aurora Borealis di belahan Bumi utara dan Aurora Australis di belahan Bumi selatan.
(*)
Antara
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...