Dalam istilah medis, menegangnya burung di waktu malam disebut dengan nocturnal penile tumecence. Ereksi yang terjadi secara spontan ini dikenal juga dengan istilah morning glory, sebab terkadang burung masih berada dalam kondisi ereksi saat pemiliknya bangun di pagi hari.
Pria normal tidak hanya sekali atau dua kali mengalami ereksi di malam hari. Dikutip dari Health24, Rabu (23/2/2011), kondisi ini bisa terjadi sebanyak tiga hingga lima kali dalam semalam dan bahkan bisa dialami oleh anak laki-laki yang belum puber sekalipun.
Bagi yang menyaksikan seorang pria tidur dengan burung menegang, tuduhan yang mungkin muncul adalah pria tersebut sedang memimpikan sesuatu yang erotis. Bisa jadi anggapan ini benar, sebab morning glory memang terjadi pada fase tidur yang disebut Rapid Eye Movement (REM), fase yang memungkinkan terbentuknya mimpi.
Namun kenyataanya, morning glory tidak selalu berhubungan dengan mimpi apa yang sedang berlangsung. Seorang pria bisa saja tetap mengalami ereksi meski sedang memimpikan hal lain yang tidak cabul, sebab pemicu utamanya memang tidak diketahui sampai sekarang.
Salah satu dugaan penyebabnya adalah tekanan pada prostat akibat kandung kemih yang terlalu penuh karena tidak kencing sepanjang malam. Tekanan itu memberikan rangsangan pada sekumpulan saraf pemicu ereksi yang disebut dengan ‘reflex erection‘.
Dugaan lainnya adalah pelepasan sejumlah hormon termasuk testosteron selama tidur. Tanpa disadari, otak melepaskan hormon-hormon tersebut untuk ‘membangunkan’ penis agar terhindar dari risiko cavernous fibrosis, semacam radang yang terjadi akibat kurangnya suplai darah di sekitar penis.
Dalam kaitannya dengan impotensi atau lemah syahwat, morning glory juga bisa digunakan untuk mendiagnosis penyebabnya. Caranya dengan memasang alat pendeteksi aliran darah di penis yang dihubungkan dengan layar monitor untuk mengukur tingkat kekerasan (tumecence) penis.
Jika penis masih bisa menegang saat tidur, kemungkinan penyebab penis tidak bisa berdiri saat berhubungan seks adalah faktor psikologis misalnya minder atau tertekan. Namun jika sama sekali tidak terdeteksi ada peningkatan aliran darah di penis, maka impotensi terjadi karena faktor lain yang membutuhkan intervensi pengobatan.
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...