Ekslusif-: Anggota Biro Politik Hamas, syeikh Shalih Aruri menegaskan, semua berita yang dilansir media mengenai pencalonan dirinya sebagai pemimpin Hamas, sama sekali tidak benar.
Dalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi Palestina, Senin (1/10) syeikh Aruri menyatakan, “Semua yang diberitakan media mengenai dirinya dicalonkan sebagai pemimpin gerakan Hamas, adalah berita yang tidak benar.”
Berikut wawancara singkat dengan beliau:
PIP: Apa komentara Anda mengenai berita pencalonan Anda sebagai pengganti Misy’al memimpin Hamas, dan calon terdiri dari 3 orang, salah satunya Anda?
Aruri: Pertama, tidak ada persaingan terkait calon pemimpin Hamas, semua yang diberitakan adalah keliru. Ada beberapa calon dan tidak ada persaingan, secara individu saya tidak termasuk yang dicalonkan untuk posisi ini, sebab di Hamas banyak yang lebih mampu dibanding saya, dan posisi saya akan tetap bekerja sebagai prajurit gerakan ini dengan siapapun pimpinan yang terpilih.
PIP: Apakah pernyataan Misy’al untuk tidak mencalonkan diri disebabkan perselisihan di internal Hamas?
Aruri: Perbedaan pendapat dan pandangan merupakan sesuatu yang natural dan sehat, perbedaan ini ada di Hamas dan juga gerakan lainnya. Namun Hamas sebagai gerakan adalah pihak yang menetapkan kebijakan yang dipatuhi semua elemennya. Sementara Abul Walid (Khalid Misy’al) beliau mencerminkan teladan pemimpin di saat posisinya kuat dan terkenal serta terhormat, beliau meninggalkan posisi kepemimpinan untuk bekerja sebagai prajurit di tempat yang dipandang cocok oleh Hamas, dengan ini beliau memberikan gambaran indah dan nyata sebuah gerakan pembebasan nasional Islam seperti Hamas.
PIP: Banyak wacana di media seputar perbedaan dan persaingan pencalonan pimpinan Hamas di Gaza sehingga mendorong Misy’al tidak mencalonkan diri?
Aruri: Kawan-kawan di Gaza dan Akh Ismail Haniyah dalam pertemuan terakhir pimpinan Hamas, berupaya meyakinkan Akh Abul Walid (Khalid Misy’al) untuk terus melanjutkan posisi kepemimpinan periode mendatang. Dan itu untuk kebaikan Hamas, serta pilihan terbaik. Saya tahu ada sikap saling apresiasi antara Khalid Misy’al dan pimpinan di Gaza.
PIP: Apakah ada hal baru terkait rekonsiliasi?
Aruri: Rekonsiliasi membutuhkan visi baru dan strategi yang jauh dari kepentingan sesaat, serta tunduk kepada tekanan dan dikte pihak luar yang tidak ingin melihat kebaikan Palestina, serta menjaminkan kemerdekaan kepada mitos perundingan yang tidak terbukti selamanya. Visi ini harus berdasarkan kesepakatan nasional untuk menghadapi penjajah Israel dan meraih hak-hak Palestina di level internasional sebagai cara untuk meraih kesepakatan nasional. (qm)
infopalestina
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...