BANDA ACEH - Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh berhasil menghimpun dana senilai Rp 1.163.872.800 untuk disumbangkan kepada rakyat Palestina yang hingga tadi malam masih menghadapi agresi militer Zionis Israel. Sebanyak Rp 477.151.400 dari total dana itu terkumpul melalui kegiatan Road to Concert (RTC) di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh.
Sedangkan sisanya terkumpul saat Konser Kemanusian dari Aceh untuk Rakyat Palestina yang digelar kemarin di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh, Minggu (18/11).
Menurut Ketua Panitia Konser, Afrial Hidayat, selain uang, ada juga sumbangan dalam bentuk emas batangan, 32 jam tangan, 46 cincin emas, 18 anting emas, 1 liontin, 1 kamera, 2 laptop, dan 10 unit handphone.
“Semua sumbangan tersebut masih jumlah sementara yang kita terima dan terkumpul dari seluruh Aceh maupun pada saat konser,” ungkapnya. Hingga kemarin sore panitia masih menghitung donasi yang masuk dan akan mengumumkan data terbaru setelah seluruhnya dihitung.
Selain masyarakat umum, konser tersebut juga turut disaksikan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, Ketua KNRP Pusat Suripto, perwakilan dari Palestina Syaikh Shadi Rageb, Direktur Walhi
Aceh TM Zulfikar, Wakil Ketua KIP Aceh Ilham Saputra, Anggota DPR RI dari Aceh Raihan Iskandar, anggota DPRA Moharriadi Syafari, Sekum DPW PKS Aceh Saifunsyah, mantan wali kota Sabang Munawar Liza Zainal, dan sejumlah undangan lainnya.
Konser itu dibuka dengan tarian perang Fi Sabilillah. Selanjutnya disusul dengan penampilan Rafly Kande yang membawakan beberapa lagu, di antaranya Ya Rabbana. Rafli tampil dengan kafiyeh, syal khas Palestina yang ia lilitkan di kepalanya. Lantunan suara Rafly membuat penonton makin tersentuh dengan kondisi rakyat Palestina saat ini.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Sulis yang disambut riuh penonton saat membuka penampilannya dengan lagu Bungong Jeumpa. Kemudian Sulis yang memakai baju bermotif bendera Palestina, membawakan beberapa lagu dan berhasil mengajak anak-anak dari Aceh naik ke panggung dan menyanyikan lagu Ya Thaibah bersama penonton, yang merupakan lagu saat dia masih duet dengan Haddad Alwi.
Sulis menutup penampilannya dengan membawakan lagu Zikir Anak yang juga disambut riuh sambil mengajak penonton bernyanyi. “Saya senang berada di Aceh, di Jakarta suasananya sumpek, tapi di Aceh begitu sepi dan nyaman,” kata Sulis.
Tim Nasyid Izzatul Islam (Izzis) juga berhasil membuat jantung penonton berdegup kencang dengan lagu nasyid yang menggelora. Vokalis Padi, Fadli yang tampil dengan baju koko cokelat plus kopiah hitam membuat penonton semakin bersemangat. Fadli membawakan lagu Shalawat Nabi, kemudian dilanjutkan dengan lagu We Will Not Go Down, serta lagu duetnya dengan Maher Zain, Insha Allah.
Pada akhir penampilannya, Fadli melelang mikrofon yang dipakainya sejak menjadi vokalis kelompok Band Padi. “Mik ini sudah saya pakai sekitar 13 tahun,” ucap Fadli.
Mik tersebut akhirnya jatuh ke tangan H Raihan Iskandar Lc, politisi PKS. Anggota DPR RI dari Aceh ini memenangkan lelang dengan harga Rp 17 juta.
Selain itu, panitia juga berhasil melelang syal/kafiyeh khas Palestina yang telah ditandatangani oleh penyanyi religius asal Swedia, Maher Zain. Lelang syal disambut berbagai tawaran yang dimulai dari angka Rp 3 juta. Namun, syal itu berhasil didapat Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dengan harga Rp 13 juta.
Pada kesempatan itu, Illiza juga sempat membacakan sebuah puisi berjudul “Maju Palestina” yang mampu membuat pengunjung terharu. Menurutnya, penjajahan atas tanah Pelestina oleh Zionis Israel harus secepatnya dihentikan, karena tindakan tersebut tidak sesuai hukum mana pun.
Dia sebutkan, setiap umat Islam di mana pun berada wajib mendukung kemerdekaan Palestina yang bebas dan berdaulat atas tanah mereka sendiri. Dukungan kemerdekaan Palestina dapat diberikan dalam banyak bentuk. “Selain doa, kita juga bisa membantu lewat dana semampu yang kita punya,” kata Illiza.
Sebagai bentuk dukungan tersebut, Pemko Banda Aceh juga menyumbang Rp 202 juta yang berasal dari staf di jajaran pemerintahan kota.
Ketua KNRP Pusat Suripto mengatakan, semua dana yang terkumpul dari Aceh itu akan diserahkan kepada rakyat Palestina. Sumbangan akan diberikan dalam bentuk membangun rumah sakit, merehab gedung dan fasilitas umum yang rusak dihantam roket Israel, bantuan obat-obatan, dan beasiswa bagi anak-anak Palestina.
Perwakilan dari Palestina, Syaikh Shadi Rageb dalam orasinya mengulas banyak hal lika-liku perjuangan Palestina melawan agresi Israel. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh.
“Perjuangan rakyat Palestina mempertahankan tanah Palestina dan Masjid Al-Quds dari jajahan Israel, bukan hanya milik Palestina, tapi juga seluruh rakyat di dunia. Karena itu, tanah yang menjadi kiblat pertama umat Islam dan tempat awalnya Israk Mikraj Rasulullah saw,” ungkapnya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan Syaikh Shadi.
Dirangkaikan dengan konser amal kemarin, Ketua KNRP Pusat Suripto melantik secara resmi pengurus KNRP Wilayah Aceh yang diketuai Ustaz Mahyaruddin. KNRP Aceh akan terus berkerja dan tetap eksis sampai Palestina merdeka dari jajahan Israel.
Sementara itu dari 23 kabupaten/kota, Banda Aceh merupakan kota yang terbanyak memberikan donasi sebelum konser, dengan jumlah Rp 210.505.350, 12 cincin emas, 2 kalung, 1 pasang anting, 5 gram emas antam, 8 jam tangan, 2 hp, 22 ringgit Malaysia, 330 rial Saudi, 1 USD, 1 lira Turki, 5 sen Malaysia, dan 10 sen Singapore, serta kupon BBM sebanyak 150 liter.
Ketua KNRP Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengatakan Sabtu kemarin KNRP Banda Aceh juga menerima donasi dari SDIT Nurul Ishlah sebanyak Rp 20.041.300, Sekolah Islam Terpadu Al-Fityan Rp 17.450.900, dan dari SMA Lab School Unsyiah Rp 10.540.150. (sar) sermbinews
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...