Operasi itu bertujuan merapihkan bekas luka di sekitar kemaluan Muhyi.
Setelah menjalani operasi, Abdul Muhyi (22), korban pemotongan kelamin oleh teman wanitanya, sudah bisa keluar dari rumah sakit setelah luka yang dideritanya kering.
"Luka operasi mulai kering dalam 1-2 hari ini dan sudah bisa dipulangkan," ujar Dr. Muhammad Mursal, Jumat 24 Mei 2013.
Namun meski begitu, dokter merekomendasikan Abdul Muhyi untuk melakukan rawat jalan di poli bedah di RSUD.
Mursal menambahkan, operasi yang dilakukan terhadap Abdul Muhyi itu bertujuan untuk merapihkan bekas luka di sekitar alat vitalnya.
"Karena sudah putus, kami lakukan perbaikan pada luka penisnya. Lukanya disempurnakan, biar tidak jelek. Lukanya dijahit biar bagus stump amputasi penis. Itu total amputasi," katanya.
Sebelumnya, Abdul Muhyi dipotong kelaminnya oleh teman wanitanya yang berinisial NN, menggunakan pisau cutter pada 14 Mei 2013. Kejadian sadis itu di Jalan Jalur Gas dekat kampus Umpam, Tangerang Selatan.
Pelaku mengaku kesal kepada Muhyi, karena meski baru kenal, dia sudah mengajaknya berhubungan badan layaknya suami istri. Setelah memotong kelamin Muhyi, NN tidak melarikan diri. Ia sempat menawarkan pertolongan kepada Muhyi. Tapi, korban langsung pergi meninggalkan pelaku.
Terkait dengan kejadian itu, hingga kini keluarga belum bisa menerima perlakuan NN yang memotong kelamin Abdul Muhyi. Arrah sang ibu bahkan menolak bila NN datang untuk melihat kondisi anaknya.
"Tak boleh," ujar Arrah, ketika ditemui di ruang perawatan.
Arrah mempercayakan semua proses hukum yang dialami anaknya kepada pihak berwenang. "Itu urusan polisi, saya serahkan semuanya ke polisi," kata Arrah. (eh)