Kata Mualem, Pemerintah Aceh selalu terbuka menggalang kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkuat pembangunan.
Muzakir Manaf dan Pimpinan lembaga Acord Switzerland menandatangani MoU hibah rumah bantuan untuk warga miskin Aceh, dalam Meeting Room yang digelar di Hotel Lido Ghara Lhokseumawe, Kamis siang, 13 Maret 2014.
Muzakir Manaf menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas hibah rumah tersebut. Bantuan 105 ribu unit rumah itu, kata pria yang akrab disapa Mualem ini, akan diserahkan kepada orang yang tepat sehingga benar-benar efektif mendukung program pemerintah Aceh dalam mensejahterakan rakyat.
Mualem dan pimpinan Acord Switzerland juga bersama-sama meninjau rumah contoh yang telah dibangun di Gampong Meunasah Mee, Kandang, Lhokseumawe.
“Mudah-mudahan bantuan ini menjadi pemantik untuk mendorong masyarakat miskin di Aceh agar lebih giat bekerja, agar bisa segera keluar dari jurang kemiskinan,” ujar Mualem yang menjabat Wakil Gubernur Aceh seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi ATJEHPOST.com.
Kata Mualem, Pemerintah Aceh selalu terbuka menggalang kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkuat pembangunan. Tidak hanya dengan pihak swasta, tapi juga dengan LSM dan lembaga internasional lainnya.
“Saya percaya, dengan menggabungkan kekuatan bersama, kita akan mampu melaksanakan percepatan pembangunan dengan lebih baik,” kata Ketua Umum Partai Aceh ini.
Mualem juga menjelaskan, ke depan program pemerintahan Aceh lebih banyak difokuskan di wilayah pedesaan. Dengan begitu, kata Mualem, lapangan kerja akan terbuka dan kesejahteraan masyarakat akan lebih baik.
Terkait bantuan rumah, kata Mualem, pada tahun 2012, melalui lembaga Baitul Mal, Pemerintah Aceh telah menyerahkan 454 unit rumah kepada masyarakat miskin. Pada 2013, jumlah itu meningkat menjadi 1000 unit rumah. Dengan bantuan rumah, ia berharap penerima bantuan bisa lebih fokus bekerja meraih kesejahteraan dan tidak perlu khawatir biaya kesehatan sebab sudah ada Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh.
“Tahun ini, program itu akan terus berlanjut, sehingga dalam beberapa tahun mendatang, kita menargetkan bisa membangun 12 ribu rumah sehat untuk masyarakat miskin di Aceh. Bantuan rumah akan diberikan secara merata di semua wilayah, setelah melalui proses pendataan yang akurat,” ujarnya.
Mualem yang selama ini fokus dalam program pengentasan kemiskinan Aceh juga berencana menjalin kerjasama di sektor lain, bidang pendidikan dan kesehatan, misalnya. Semua ini, kata Mualem, untuk menggerakkan agar lapangan kerja terbuka seluas-luasnya.
Mualem menjelaskan, Pemerintah Aceh akan bekerja keras untuk menggarap potensi SDA yang melimpah, baik sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
“Untuk sektor perikanan, Pemerintah Aceh berencana meningkatkan pelabuhan Lampulo Banda Aceh menjadi Internasional Fishing Port, yang mampu menampung kapal perikanan berukuran diatas 100 Gross Ton,” kata Mualem.
Infrastruktur jalan di seluruh Aceh juga sedang ditingkatkan. Selain pengembangan fasilitas pelabuhan ekspor impor Krueng Geukuh, Mualem juga mengatakan, Pemerintah Aceh terus membenahi Sabang sebagai area prospek zona ekonomi (free trade zone) dan pelabuhan bebas (free port) yang lokasinya sangat strategis.
Untuk sektor pendidikan, Mualem juga mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja dengan mengirim putra-putri Aceh belajar keluar negeri dan dalam negeri. Oleh karenanya Pemerintah Aceh membutuhkan wahana bekerja. Di sinilah pentingnya investor agar tenaga terampil itu tidak sia-sia, dan bisa bekerja secara profesional.
“Merekalah motor penggerak pembangunan Aceh ke depan,” tutur Mualem.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Kabiro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin, Bupati Aceh Utara, Wakil Walikota Lhokseumawe, Danrem 011 Lilawangsa serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Lhokseumawe. Hadir juga unsur SKPK Lhokseumawe, perwakilan akademisi, tokoh pemuda dan tokoh adat Kota Lhokseumawe.
Sementara, delegasi Acord Switzerland dipimpin oleh Mr. Omran Huhammed Fouad, didampingi Roy Irawan, Ignatius Darmasutra. Sedangkan dari perusahaan konsultan China hadir Mr. Ding, Mr. Yang, dan Mr.Lin, Mr. Zee.
Pimpinan Acord Switzerland Mr. Omran Huhammed Fouad mengemukakan, rumah untuk kaum miskin Aceh akan dilakukan secara bertahap.
“Acord Switzerland juga berencana membangun 2 unit Rumah Sakit yang representative di Aceh, tapi saat ini kami fokus membangun rumah dulu,” kata Omran.
Sebelumnya, jelas Mr. Omran, NGO Internasional yang bermarkas di Swiss itu juga telah banyak membantu penguatan masyarakat lewat berbagai program yang dilaksanakannya di Aceh. Ia berharap, bantuan ini dapat disalurkan tepat sasaran.
Omran juga menyampaikan, pihaknya akan merajut kerjasama dan membantu menyalurkan tenaga perawat yang berkualitas ke luar negeri. Menurutnya, di luar negeri banyak RS yang kekurangan tenaga medis seperti Korea dan Eropa.
“Mereka butuh tenaga medis yang terampil. Namun hal ini dibutuhkan kerjasama berkelanjutan termasuk bagaimana menyikapi kurikulum dan bahasa inggris,” ujarnya
atjehpost