Polwan cantik anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur, Briptu Rani Indah
Yuni Nugraeni menghilang tiga bulan secara misterius. Kepolisan bahkan
memasukkan Briptu Rani dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.
Sementara informasi yang beredar di internal kepolisian, Briptu Rani
menghilang karena malu foto-foto syurnya beredar luas di masyarakat.
Bahkan dari golongan anggota polisi juga menerima foto-foto 'panas'
Briptu Rani melalui BlackBerry-nya.
"Kabarnya memang seperti itu, benar tidaknya saya kurang paham. Tapi,
informasi tersebut sudah didengar di lingkungan Polda Jatim," kata salah
satu anggota Polda Jawa Timur.
Kapolres Mojokerto AKPB Eko Puji Nugroho sendiri, ketika dikonfirmasi
terkait informasi beredarnya foto-foto hot Briptu Rani tersebut, mengaku
tidak tahu menahu soal itu.
"Yang Jelas dia memang sudah kami tetapkan sebagai DPO dan sudah kami
sampaikan ke Polda Jatim dan Mabes Polri untuk menangkap dia (Briptu
Rani) jika menemukannya," kata AKBP Eko.
Selain Briptu Rani, berikut tiga kisah pelanggaran hukum yang dilakukan para polwan cantik.
1. Brigadir Dw tertangkap selingkuh
Polwan cantik anggota Sabhara Polresta Medan Brigadir Dw tertangkap
selingkuh dengan rekan kerjanya, Bripka CS. Awalnya kedua insan beda
jenis ini cuma curhat-curhatan, tapi kemudian hubungan mereka semakin
jauh.
Suami korban yang juga seorang polisi bernama Brigadir AN menggerebek
perselingkuhan istrinya itu dibantu warga. Peristiwa ini terjadi tahun
2012 lalu di kawasan Medan Area.
Saat digerebek, Bigadir Dw awalnya tak mengaku. Tapi kemudian Bripka CS
ditemukan bersembunyi di kolong tempat tidur. Warga dan polisi yang
menangkap basah mereka menghadiahi bogem mentah pada polisi mesum ini.
Kapolsekta Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat menjelaskan masalah ini ditangani oleh Polres Medan.
2. Bripka Sumini pakai sabu
Bripka Sumini, anggota polwan Polres Salatiga, akhirnya direkomendasikan oleh Komisi Disiplin untuk dipecat.
Bripka Sumini sempat kabur dan dinyatakan masuk dalam Daftar Pencarian
Orang (DPO) serta tidak berdinas (desersi) selama kurang 18 bulan, sejak
bulan Oktober 2011.
Bripka Sumini ditangkap lantaran kedapatan membawa narkoba jenis
sabu-sabu saat petugas Resnarkoba Polres Salatiga menggerebek sebuah
kos-kosan yang telah masuk target operasi (TO).
Setelah diperiksa polwan cantik ini positif menggunakan narkoba.
3. Iptu R pakai narkoba di diskotek
Polisi menangkap Iptu R karena positif menggunakan narkoba. Dari
pengakuan Iptu R kepada polisi, dirinya ternyata sudah mengonsumsi
narkoba sejak tahun 2008. Polwan cantik ini bahkan menenggak ekstasi di
sebuah diskotek.
"Berdasarkan keterangan yang dihimpun sudah dari 2008 (mengonsumsi
narkoba)", kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugianto, Jumat
(16/3/2013).
Iptu R kemudian menjalani rehabilitasi Pusat Rehabilitasi Penanganan Korban Narkoba Lido (PRPKN Lido), Bogor.
Iptu R diamankan pihak Propam Polres Jakarta Selatan karena diduga
memiliki hubungan dengan mantan Kapolsek Cibarusah AKP Heru Budi
Sutrisno yang tertangkap tangan menggunakan sabu-sabu. Dari handphone
milik Heru Budi, polisi mendapatkan sebuah SMS yang menyebut nama Iptu
R.Â
4. Briptu Rani, foto syur tersebar
Setelah dicari-cari oleh polisi, tiba-tiba Briptu Rani dikabarkan telah
mendatangi Mabes Polri dengan ditemani keluarganya. Janda dari anggota
Brimob Polda Jawa Timur, Briptu E, yang juga dikabarkan dipecat karena
indispliner ini, datang ke Mabes Polri untuk menyerahkan surat
pengunduran dirinya dari kepolisian.
Sementara informasi yang beredar di internal kepolisian, Briptu Rani
menghilang karena malu foto-foto syurnya beredar luas di masyarakat.
Bahkan dari golongan anggota polisi juga menerima foto-foto 'panas'
Briptu Rani melalui BlackBerry-nya. "Kabarnya memang seperti itu, benar
tidaknya saya kurang paham. Tapi, informasi tersebut sudah didengar di
lingkungan Polda Jatim," kata salah satu anggota Polda Jawa Timur.
Kapolres Mojokerto AKPB Eko Puji Nugroho sendiri, ketika dikonfirmasi
terkait informasi beredarnya foto-foto hot Briptu Rani tersebut, mengaku
tidak tahu menahu soal itu. "Yang Jelas dia memang sudah kami tetapkan
sebagai DPO dan sudah kami sampaikan ke Polda Jatim dan Mabes Polri
untuk menangkap dia (Briptu Rani) jika menemukannya," kata mantan Kasat
Reskoba Polrestabes Surabaya itu.
Namun, perwira dengan dua melati di pundak ini juga mengaku lega,
setelah menerima kabar kalau Polwan dengan tinggi badan 165 cm dan
pemilik berat badan 60 kg itu sudah ditemukan, serta sudah mendatangi
Mabes Polri.
(*/plasa.msn/merdeka)