Seorang biksu seharusnya meneladani sikap hidup Sang Buddha: sederhana, welas asih, menahan hawa nafsu. Maka geger pun terjadi saat video yang menunjukkan sejumlah oknum biksu bergaya hidup mewah menyebar lewat YouTube.
Meski mengenakan jubah sederhana, apa yang ditampilkan dalam video sungguh bertolak belakang dengan ajaran Sidharta Gautama. Mereka terbang menggunakan jet pribadi, mengenakan kacamata penerbang yang penuh gaya juga mahal, dan menjinjing tas bermerek mewah yang harganya jutaan rupiah. Ada juga yang dua kupingnya dijejali headphone nirkabel canggih.
Video itu mengundang kritik dari umat Buddha di seluruh dunia. Badan nasional Buddha Thailand pun akhirnya bertindak, dengan mengawasi para biksu di seantero negeri.
Direktur Jenderal badan tersebut, Nopparat Benjawatananun mengakui, lembaganya melihat video heboh tersebut awal tahun ini dan telah memperingatkan para biksu dari sebuah biara di timur laut Thailand untuk tidak mengulangi perilaku hidup mewah mereka.
Ia menyebut, "video itu tak patut dan tak semestinya. Sama sekali bertentangan dengan ajaran Buddha yang menekankan kesederhanaan dan menahan diri," kata dia, seperti dimuat News.com.au. Senin 17 Juni 2013.
Sebagai negara dengan penduduk Buddha terbesar di dunia, Thailand telah berusaha untuk menegakkan ajaran Buddha yang telah berlaku selama 2.600 tahun dengan berbagai cara-- termasuk memberlakukan larangan penjualan alkohol pada hari libur keagamaan.
Namun, justru oknum biksu yang berulah. Tahun lalu saja, sebanyak 300 dari 61.416 biksu dan samanera mendapat teguran, di antaranya bahkan status biksu mereka dihapus, akibat pelanggaran, dari mengonsumsi alkohol, berhubungan seksual dengan perempuan, sampai pemerasan.
Badan nasional juga menerima laporan, sejumlah biksu mengendarai mobil, dan menggunakan dalih ilmu hitam sebagai modus penipuan.
"Jika Sang Buddha masih hidup saat ini, tak bakal Beliau seperti itu. Tak ada mobil, ponsel pintar atau kamera," kata Nopparat.
Dia mengimbau para biksu lebih menahan diri menghadapi pengetahuan baru, kejadian terkini, dan perkembangan teknologi.
Di sisi lain, salah satu cara mencegah para biksu bertidak tak pantas adalah tergantung juga dari umat Buddha. Nopparat minta mereka tak memanjakan para biksu dengan barang berharga. "Dalam beberapa kasus para pengikut yang memberikan barang mewah pada para biarawan. Beberapa bahkan membelikan mereka mobil sport. Padahal itu sama sekali tak diperlukan."
Sedang ada di Prancis
Sementara, Monruedee Bantoengsuk, petugas administrasi dari Wihara Khantitham di Provinsi Sisaket mengakui, para biksu yang tampak dalam video berasal dari pihaknya. Namun, ia menolak menjelaskan secara detil soal perjalanan penuh gaya di dalam jet pribadi itu.
"Kami akan menjelaskan soal itu, tapi bukan sekarang" kata dia, menambahkan bahwa biksu yang terlihat di video saat ini berada di Prancis dalam rangka tur reliji.
Tak hanya mengkhianati ajaran Sang Buddha, para biksu di video juga bertolak belakang dengan motto biara yang terpampang dalam situsnya. "Inti sejati dari mereka yang menyebarkan ajaran Buddha adalah untuk tidak memiliki benda apapun."