Berhati-hatilah
dengan modus penipuan berkedok lowongan kerja. Karena ujung-ujungnya, si
pelamar diminta untuk mentransfer uang sekian juta rupiah untuk pembelian tiket
pesawat.
Modus
penipuan ini biasanya dimulai dari mengirimkan SMS lowongan kerja dengan
mengatasnamakan atau mencatut nama perusahaan besar, terutama bidang migas
seperti Petronas Niaga, Pertamina Retail, Chevron dan perusahaan Bonavid
lainnya.
Ketika
si pelamar mendaftar ke alamat email yang ditentukan, maka praktik penipuan ini
pun mulai terjadi.
Seperti
diceritakan Sigma Loretha Samosir. Ibu rumah tangga yang berdomisili di Batam
ini, mengaku nyaris menjadi korban penipuan bermodus lowongan pekerjaan itu.
"Aku kemarin hampir kena. Aku dapat lowongan kerja dari tetangga, lowongan kerja di Petronas. Terus aku kirim, 3 hari kemudian aku dapat balasan melalui SMS, " ujar Sigma.
Isi SMS tersebut antara lain: Yth Pelamar, kami telah mengirim ke email anda, bahwa anda lolos seleksi, anda dapat membaca informasi di email anda.
"Aku kemarin hampir kena. Aku dapat lowongan kerja dari tetangga, lowongan kerja di Petronas. Terus aku kirim, 3 hari kemudian aku dapat balasan melalui SMS, " ujar Sigma.
Isi SMS tersebut antara lain: Yth Pelamar, kami telah mengirim ke email anda, bahwa anda lolos seleksi, anda dapat membaca informasi di email anda.
Dia
bilang, saat email dibuka, di sana lengkap pakai kop surat dari Petronas,
menyatakan nama-nama dalam daftar tersebut lolos seleksi, selanjutnya akan
mengikuti test tertulis di Jakarta pada Senin (25/3/2013) pagi.
"Pada
email tersebut kita juga diminta menghubungi Travel Cahaya, untuk mengurus
tiket dan hotel. Katanya, semua biaya ditanggung pihak panitia. Lalu
dicantumkan lah nomor HP dan nama orang yang bisa kita hubungi,"
katanyamenjelaskan.
Sampai
di sini, dia masih mengikuti intruksi agar bisa mendapatkan tiket dan hotel
untuk menginap di Jakarta.
"Lalu
aku dapat konfirmasi untuk menghubungi nomor Travel Cahaya untuk pengurusan
tiket dan akomodasi. Karena pada surat itu jadwal ujianku hari Senin
(25/3/2013) pagi. Sementara aku dapat email itu hari Sabtu (23/3),"
terangnya.
Kecurigaan
mulai muncul ketika, pelaku diminta untuk mentransfer uang Rp 2,8 juta untuk
biaya tiket pesawat Lion Air dan akomodasi di Hotel Haris, Jakarta. Nanti bukti
tiket dan biaya hotel dibawa saat ujian dan akan dikumpulkan panitia untuk
diganti.
"Di sini aku mulai kurang yakin. Tapi ku ikuti terus. Aku minta dibookingkan tiket. Terus mereka email biayanya sekitar Rp 2,8 juta untuk naik Lion Air," ujarnya.
Untuk memastikan apakah telah terjadi penipuan, Sigma kemudian membuka website Lion air dan cek kode booking. "Ternyata gak dikenal. Aku juga telepon Hotel Haris di Jakarta, tapi tidak ada reservasi atas namaku maupun nama Travel Cahaya," ujarnya.
Atas kejadian ini, Sigma mengingatkan masyarakat lainnya agar berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran-tawaran lowongan pekerjaan yang dikirim melalui SMS. [ded]
"Di sini aku mulai kurang yakin. Tapi ku ikuti terus. Aku minta dibookingkan tiket. Terus mereka email biayanya sekitar Rp 2,8 juta untuk naik Lion Air," ujarnya.
Untuk memastikan apakah telah terjadi penipuan, Sigma kemudian membuka website Lion air dan cek kode booking. "Ternyata gak dikenal. Aku juga telepon Hotel Haris di Jakarta, tapi tidak ada reservasi atas namaku maupun nama Travel Cahaya," ujarnya.
Atas kejadian ini, Sigma mengingatkan masyarakat lainnya agar berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran-tawaran lowongan pekerjaan yang dikirim melalui SMS. [ded]