UN1X PROJECT - Sering sekali muncul di TV pemberitaan tentang peyerangan bersenjata
kepada warga Palestin oleh negara zionis israel laknatullah. Beberapa
adegan, video dan gambar yang mempertontonkan kekerasan yang sangat
tidak manusiawi terhadap warga Palestina oleh israel, seolah-olah israel
menjadi tokoh utama dalam setiap cerita bersambung yang tidak ada
habisnya. Setiap adegan baru selalu muncul seperti cerita bersambung dan
para penonton menjadi tegang seolah ini adalah cerita dalam sebuah film
yang hanya direkayasa, namun ini adalah kejadian nyata dan harus
diambil tindakan untuk mengakhirinya.
Kaum muslim yang menyaksikan saudara-saudara mereka disiksa dan dibunuh
hanya mampu mengumpat mengutuk kejadian yang selalu terulang dan terus
terulang tanpa ada tindakan yang nyata untuk melakukan perbaikan dan
hanya mampu memberikan doa sebagai mahluk yg lemah. Karena israel
memiiki kekuatan pendukung berupa negara-negara sekutu yang selalu
menjadi garis depan dalam pembelaannya. Mengingat kejadian pada tahun
2009, syahid 1.300 muslim kurang dari 1 bulan ditangan yahudi, namun
masih banyak pihak yang mengharapkan PBB dan amerika untuk menyelesaikan
masalah ini yang justru merekalah pencetus konflik ini terjadi.
Jalur Gaza merupakan sejengkal tanah kaum muslim yang tersisa, setelah dirampas secara paksa dan sepihak oleh bangsa barat jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia saat ini. Gaza dikelilingi tembok tinggi sehingga warga Palestina tidak bisa bertindak untuk melawan, jika melawan maka mereka akan dibunuh dengan kejam. Tembok yang mengelilingi Gaza terdapat 8 pintu, 7 pintu mengarah ke israel dan 1 mengarah ke mesir yaitu pintu rafah. Namun pintu rafah ini ditutup saat Gaza dibantai pada tahun 2009 oleh pihak mesir di bawah pimpinan husni mobarak dan yang paling menyedihkan saat pihak mesir membangun tembok baja bawah tanah untuk menghalangi para mujahid untuk masuk melalui lorong bawah tanah. Lebih menyakitkan lagi saat tembok baja bawah tanah ini disahihkan oleh fatwa grand syaikh Al-Azhar ThanThawi yang dikatakan itu "syar`i". Untungnya saat ini pemerintah mesir dibawah mursi membolehkan pintu rafah dibuka.
Jalur Gaza merupakan sejengkal tanah kaum muslim yang tersisa, setelah dirampas secara paksa dan sepihak oleh bangsa barat jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia saat ini. Gaza dikelilingi tembok tinggi sehingga warga Palestina tidak bisa bertindak untuk melawan, jika melawan maka mereka akan dibunuh dengan kejam. Tembok yang mengelilingi Gaza terdapat 8 pintu, 7 pintu mengarah ke israel dan 1 mengarah ke mesir yaitu pintu rafah. Namun pintu rafah ini ditutup saat Gaza dibantai pada tahun 2009 oleh pihak mesir di bawah pimpinan husni mobarak dan yang paling menyedihkan saat pihak mesir membangun tembok baja bawah tanah untuk menghalangi para mujahid untuk masuk melalui lorong bawah tanah. Lebih menyakitkan lagi saat tembok baja bawah tanah ini disahihkan oleh fatwa grand syaikh Al-Azhar ThanThawi yang dikatakan itu "syar`i". Untungnya saat ini pemerintah mesir dibawah mursi membolehkan pintu rafah dibuka.
Tanaha Palestina memang tanah penuh pesona bagi 3 agama langit yaitu
yahudi, kristen dan islam tentunya. Bagi kaum nasrani ini adalah tanah
kelahiran dan kematian yesus (Isa AS) tempat bersejarah bagi mereka.
Bagi kaum yahudi merupakan promises land (tanah terjanji) tempat Daud
dan Sulaiman membangun kerajaannya dan termasuk tembok ratapan yahudi
yang mereka yakini sebagai situs satu-satunya dari haikal sulaiman yang
masih tersisa untuk diibadahi. Bagi kaum muslim merupakan tempat kiblat
pertama AL-Aqsa serta tanah isra-mi`raj, syam yang diberkahi Allah
disekelilingnya.
Sampai akhir abad 18 tanah palestina masih di bawah khilafah Ustmaniyyah dan pada saat itulah muncul pergerakan zionisme pada tahun 1897. Theodore Hertzl, bapak zionis lalu mendatangi Khalifah Abdul Hamid II berniat membeli tanah palestina untuk didirikan negara israel. “Tanah itu bukan milikku, tetapi milik ummatku” jawab Abdul Hamid II tegas, tak jera Hertzl datang kembali 5 tahun berselang. Pada 1902 Hertzl niat menyuap Khalifah dengan 150 juta pound & bayarkan hutang Khilafah 33 juta pound, dan pinjaman lainnya, dijawab:
“nasihati Dr. Hertzl, jangan teruskan rencananya, aku takkan lepaskan walau segenggam tanah ini (Palestina) karena ia bukan milikku, tanah itu hak umat Islam yg telah berjihad demi kepentingan tanah ini, menyiraminya dengan darah, yahudi sila simpan harta mereka. jika Daulah Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan pada suatu hari maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa membayar harganya. sementara masih hidup, aku lebih rela tusukkan pedang ke tubuh daripada lihat tanah palestina dikhianati dan dipisah dari Daulah Islamiyah. perpisahan adalah sesuatu yg takkan terjadi aku takkan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup” (Abdul Hamid II, 1902)
Begitulah ketegasan Abdul Hamid II berkenaan tanah Palestina tak seujung kuku terusik saat Khilafah Islam masih mewujud, saat itu Khilafah masih menjadi perisai bagi ummat walau telah lemah ia masih ditakuti lawan dan disegani kawan. Kala itu, walau Muslim luas wilayahnya, namun mereka diatur dengan aturan yang padu Al-Qur'an dan As-Sunnah, 1 aturan untuk 1 ummat. Saat itu bendera hanya 1, hitam atau putih bertahtakan kalimat syahadat "panji Rasulullah itu hitam dan benderanya putih" (HR Ibnu Majah). Di waktu itu belum ada Indonesia, belum juga Mesir, Arab, Turki, Libya, Nigeria, India dan lainnya, mereka hanya 1 nama, Khilafah Islam.
Khilafah adalah sistem pemerintahan warisan Rasulullah lewat hadits beliau dan pemimpin khilafah ini beliau panggil sebagai Khalifah. Petaka itu kemudian datang atas nama Perang Dunia I, 1914-1917, Khilafah Islam terjebak perang melawan sekutu dan kalah total. Wilayah Khilafah Islam yang padu tersebut dikerat oleh penjajah Inggris dan Prancis lewat perjanjian Sykes-Picot pada 1917. Salah satu poin dalam perjanjian itu ialah menjadikan Syam-Palestina sebagai 'tanah bersama' Inggris dan Prancis. Namun Inggris-lah penguasa sebenar Palestina lewat lobi yahudi yg dimotori Rothchilds, maka lahirlah deklarasi Balfour. Sir Arthur James Balfour tegaskan dalam Deklarasi ini, izin ratu Elizabeth dan penghargaan mereka untuk yahudi yg rampas palestina.
" His Majesty's government view with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people, and will use their best endeavours to facilitate the achievement of this object" begitu bunyi deklarasi Balfour 1917.
Sampai akhir abad 18 tanah palestina masih di bawah khilafah Ustmaniyyah dan pada saat itulah muncul pergerakan zionisme pada tahun 1897. Theodore Hertzl, bapak zionis lalu mendatangi Khalifah Abdul Hamid II berniat membeli tanah palestina untuk didirikan negara israel. “Tanah itu bukan milikku, tetapi milik ummatku” jawab Abdul Hamid II tegas, tak jera Hertzl datang kembali 5 tahun berselang. Pada 1902 Hertzl niat menyuap Khalifah dengan 150 juta pound & bayarkan hutang Khilafah 33 juta pound, dan pinjaman lainnya, dijawab:
“nasihati Dr. Hertzl, jangan teruskan rencananya, aku takkan lepaskan walau segenggam tanah ini (Palestina) karena ia bukan milikku, tanah itu hak umat Islam yg telah berjihad demi kepentingan tanah ini, menyiraminya dengan darah, yahudi sila simpan harta mereka. jika Daulah Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan pada suatu hari maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa membayar harganya. sementara masih hidup, aku lebih rela tusukkan pedang ke tubuh daripada lihat tanah palestina dikhianati dan dipisah dari Daulah Islamiyah. perpisahan adalah sesuatu yg takkan terjadi aku takkan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup” (Abdul Hamid II, 1902)
Begitulah ketegasan Abdul Hamid II berkenaan tanah Palestina tak seujung kuku terusik saat Khilafah Islam masih mewujud, saat itu Khilafah masih menjadi perisai bagi ummat walau telah lemah ia masih ditakuti lawan dan disegani kawan. Kala itu, walau Muslim luas wilayahnya, namun mereka diatur dengan aturan yang padu Al-Qur'an dan As-Sunnah, 1 aturan untuk 1 ummat. Saat itu bendera hanya 1, hitam atau putih bertahtakan kalimat syahadat "panji Rasulullah itu hitam dan benderanya putih" (HR Ibnu Majah). Di waktu itu belum ada Indonesia, belum juga Mesir, Arab, Turki, Libya, Nigeria, India dan lainnya, mereka hanya 1 nama, Khilafah Islam.
Khilafah adalah sistem pemerintahan warisan Rasulullah lewat hadits beliau dan pemimpin khilafah ini beliau panggil sebagai Khalifah. Petaka itu kemudian datang atas nama Perang Dunia I, 1914-1917, Khilafah Islam terjebak perang melawan sekutu dan kalah total. Wilayah Khilafah Islam yang padu tersebut dikerat oleh penjajah Inggris dan Prancis lewat perjanjian Sykes-Picot pada 1917. Salah satu poin dalam perjanjian itu ialah menjadikan Syam-Palestina sebagai 'tanah bersama' Inggris dan Prancis. Namun Inggris-lah penguasa sebenar Palestina lewat lobi yahudi yg dimotori Rothchilds, maka lahirlah deklarasi Balfour. Sir Arthur James Balfour tegaskan dalam Deklarasi ini, izin ratu Elizabeth dan penghargaan mereka untuk yahudi yg rampas palestina.
" His Majesty's government view with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people, and will use their best endeavours to facilitate the achievement of this object" begitu bunyi deklarasi Balfour 1917.
Sejak saat itu, mimpi buruk kaum Muslim di seluruh dunia, termasuk Palestina resmi dimula. Inggris bergegas dudukkan militer ke tanah Palestina, Jendral Allenby lalu katakan "Today the wars of the Crusaders are completed". Untuk melegalkan migrasi yahudi ke Palestina, Inggris melalui LBB menerbitkan 'mandate for palestine' pada 1922. Sejak itu ratusan ribu yahudi bermukim di tanah Muslim | dan pembantaian kaum Muslim dimulakan
Pasca PD II tahun 1945, Amerika yg mengambil alih dunia dari Inggris
mengganti LBB menjadi PBB dan melanjutkan penubuhan negara israel. lewat
lobi yahudi internasional, Harry Truman, presiden AS menjadikan PBB
sebagai kakitangannya untuk melegalkan israel. Puncaknya tahun 1947, PBB
secara resmi dan legal membagi tanah palestina 55% untuk israel dan 45%
untuk Muslim. Ditindaklanjuti deklarasi kemerdekaan israel pada tahun
1948 itu diakui dan dilindungi PBB dan Amerika. Nyata sudah israel
adalah negara dimana ayahnya Inggris ibunya Amerika dan PBB itu
bidannya. Maka jangan heran bila PBB tak pernah tegas pada israel, itu
adalah anak yg dilahirkannya anak bosnya. Juga jangan berharap AS dan
Inggris akan mengganggu israel itu anak kandungnya! sampai kapanpun akan
dibela. Sebaliknya, penduduk palestina menjadi stateless tak diakui
dunia sebagai negara dan tak punya hak apapun sebagai manusia
Maka jika Gaza bela nyawa, terorisme namanya bila israel bantai mereka, PBB sebut pre-emptive attack, AS bilang tindalkan bela diri. Selepas itu, migrasi yahudi bertambah subur di Palestina, sedikit demi sedikit israel mulai meluaskan wilayah. Perang rekayasa arab-israel berlangsung thn 1948, 1956, 1967 dan 1973 dan semuanya diakhiri dengan kekalahan negara-negara Muslim. Disitulah mitos isarel tak tertandingi muncul padahal pengkhianatan penguasa Muslimlah penyebabnya, bukan kekuatan israel. Pasca kemenangan perang enam hari atas negara2 arab, israel lalu menggariskan batas baru antara tanahnya dan tanah kaum Muslim. Batas tahun 1967 inilah yg diusung Obama sebagai penyelesaian konflik, anehnya didukung beberapa tokoh Muslim kita. Menyakitkan, mendukung garis batas 1967 sama saja mengkhianati perjuangan ummat karena tak sejengkalpun harusnya diberi pd israel.
Jadi, bagaimanakah penyelesaian sebenarnya untuk masalah Palestina? banyak yang mengajukan opsi :
1) PBB harus bertindak, bagaimana bisa? puluhan janji damai tak berguna, PBB mandul, lagipula ingat siapa yg membidani israel?
2) AS harus bertindak? anda lupa ibunya israel? anda lupa bagaimana Bush dan Obama berkali-kali tegaskan sikap membantu israel? bahkan Obama menjamin akan berikan US$30 milyar dalam pidatonya di AIPAC 2008 | juga janjikan bantuan senjata terbaik buat israel
3) OKI harus bertindak? sekedar kecaman dan kutukan, itulah yg terbaik mereka lakukan, pemerintah Indonesia? jangan tanya. ingat, SBY barusan terima gelar Honourable Knights of Cross dari Inggris dan SBY pernah bilang "Amerika adalah negara kedua saya!"
Maka harus dipahami bahwa yang terjadi di palestina saat ini adalah pembantaian yang menghasilkan jatuhnya korban. Terhadap korban maka tindakan konkritnya adalah donasi harta, materi atau bantuan medis dan kesehatan kepadanya.Namun pembantaian itupun harus dihentikan dan sampai sekarang tak satupun cara yang bisa hentikan israel dan kebiadabannya. Maka israel hanya mengerti kata fisik, bukan negosiasi perdamaian, jihad fii sabilillah adalah satu2nya solusi. Jihad ini telah dimulai baik oleh Hamas, Al-Qassam, Hizbullah, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, atau organisasi apapun di Palestina. Alangkah mantap, bila itu dilanjutkan dengan kekuatan total kaum Muslim yg bisa dimaksimalkan dengan Imam/Khalifah seperti dulu. Maka sebagaimana penyebabnya maka solusi total bagi masalah Palestina dan pembantaian lainnya adalah kembalinya Khilafah Islam.