SABANG - Erlinawati (46)
warga Gampong Kota Atas, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang, yang sehari
hari diketahui mengidap gangguan mental, Rabu (1/5) malam, tewas sejenak
terjun bebas dari lantai 3 Hotel Pulo Jaya, Jalan Teuku Umar, Sabang.
Almarhumah sempat dirawat intensif sekitar 20 menit di RSU Sabang,
setelah dilarikan dalam kondisi kritis dari lokasi kejadian.
Menurut
keterangan yang berhasil dihimpun di RSU Kota Sabang, Rabu (21/5)
malam, korban Erlinawati (46) warga Kota Atas memang sering keluar dari
rumah pergi tak tentu tujuan. Tanpa diketahui pihak keluarga, pada malam
itu korban pergi ke Hotel Pulau Jaya yang berlokasi di Jalan Teuku
Umar, Gampong Kota Barat, yang berjarak sekitar 600 meter dari rumahnya.
Tiba
di Hotel yang berlokasi di jantung Kota Sabang itu, korban langsung
masuk dan naik ke atas melalui tangga depan. Di puncak itu korban diduga
terjun atau melompat ke bawah sehingga mengakibatkan tulang (batok)
kepalanya pecah dan kaki sebelah kirinya patah. Darah segar terlihat
membajiri lokasi korban jatuh.
Peristiwa
tersebut pertama kali diketahui oleh pengendera sepeda motor yang sedang
melintasi jalan tersebut. Awalnya ia menduga yang jatuh dari atas
loteng hotel itu kotak. Setelah melihat bahwa yang jatuh itu manusia, si
pengendera langsung memberitahukannya kepada warga di sekitar.
Mendapat
laporan itu, warga langsung berhamburan ke lokasi membantu melarikan
korban ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri. Korban tiba di
RSUD sekira pukul 20.45 WIB langsung ditangani oleh para medis.
Kendati
para medis sudah berusaha menangani secara intensif, namun nyawa korban
tak tertolong. Korban menghembuskan napas terakhir sekira pukul 21.15
WIB atau sekitar 20 menit dalam perawatan medis. Jenazah korban malam
itu juga dibawa pulang ke rumah duka di Gampong Kota Atas. “Kita sudah
berusah dengan memberi oksigen, pasang infus dan pasang planet, namun
dalam prosesnya korban langsung drop dengan tiba-tiba karena
pendarahan,” kata dr Sriyanti, yang menangani pasien.
Kapolres
Sabang, AKBP Hj Henny Sorta Lubis S Sos melalui Kasat Reskrim AKP Rizal
Antony SH, mengakui sudah mengetahui peristiwa itu. Bahkan pihaknya
menyatakan sudah melakukan penyelidikan ke lokasi malam itu juga.
Dari
hasil penyidikan yang dilakukan, diketahui bahwa kasus itu bukan
kecelakaan, melainkan korban melompat sendiri akibat gangguan mental.
Hal ini sesuai pengakuan pihak keluarga korban ketika pihak penyidik
mendatangi rumah korban. Bahkan pihak keluarga mengakui bahwa sebelumnya
korban juga pernah melompat dari atas, tapi tidak disebutkan tempatnya.
“Pihak keluarga mengakui kecelakaan yang menimpa korban itu tidak ada
usur lain. Tapi memang korban sendiri yang melompat, karena selama ini
korban mengalami gangguan mental (keterbelakangan),” katanya.
Sementara
pemilik Hotel Pulau Jaya yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa
korban bukanlah tamu atau penghuni di hotel itu. Korban merupakan warga
Kota Atas yang masuk dan naik ke lantai tiga hotel tanpa ada yang
mengetahuinya, karena saat itu dirinya sedang di dalam.
Ia
mengaku baru mengetahui ada korban yang jatuh dari hotel miliknya
setelah melihat orang ramai-ramai di depan menyaksikan korban yang sudah
bersimbah darah. “Saya tidak tahu kapan ia masuk dan naik ke atas,
karena saat itu saya sedang di dalam. Yang pertama tahu kejadian itu
pengendara sepeda motor. Dialah yang memberitahukan peristiwa itu kepada
warga,” kata pemilik hotel yang enggan disebutkan identitasnya.(az)prhb