BANDUNG – Isu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau sekarang Daulah Islamiah (IS) kembali dijadikan alat untuk menyebarkan Islamophobia (anti
simbol dan ajaran Islam – red) kepada masyarakat. Bebera[a waktu lalu,
dengan dalih - menghadang paham ISIS ; ada ajakan untuk membakar
bendera tauhid Laa Ilaha Illallah.
Baru-baru ini - dengan dalih yang sama
mewaspadai gerakan ISIS - Metro Tv membuat judul berita yang tendensius
dan sangat berbahaya bagi masyarakat Indonesia, yang mayoritas
penduduknya Muslim. Metro Tv menulis berita dengan judul “Anggota ISIS
Gemar Berkumpul di Masjid”.
Judul berita tersebut diambil dari
pernyataan-pernyataan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar yang
mengatakan (lebay juga – red.) bahwa masyarakat harus menjaga masjid
secara ketat dari paham dan ajakan ISIS.
Berita Metro Tv yang berjudul “Anggota
ISIS Gemar Berkumpul di Masjid” ini mendapat tanggapan dari Sejarawan UI
dan Peneliti Insist Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum.
“Berita semacam itu kan secara tidak
langsung mencurigai siapa saja yang suka berkumpul di mesjid anggota
ISIS, padahal ini (masjid) adalah tempat ibadahnya umat Islam,” katanya
kepada Voa Islammelalui Whats App, pada Jum’at (15/08).
“Gaya seperti ini sangat khas
media-media anti umat Islam” tambah pria yang menjadi dosen di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Garut.
Dr. Tiar juga mengatakan bahwa pemberitaan media seperti Metro Tv ini banyak yang secara sengaja mau menyudutkan Islam.
Kemudian Dr. Tiar juga mengatakan bahwa pemberitaan media seperti Metro Tv ini banyak yang secara sengaja mau menyudutkan Islam.
“Dan (secara sengaja) juga membuat citra umat Islam buruk,” pungkasnya.
Pernyataan dari Dr. Tiar tersebut memang
sesuai dengan fakta. Bukan kali pertama saja Metro Tv menayangkan
sebuah berita yang sangat tendensius, memberitakan secara negatif ajaran
Islam dan umat Islam.
Beberapa tahun yang lalu, Metro Tv juga
dikecam oleh umat Islam di Indonesia karena menuduh Organisasi
Kerohanian Islam (Rohis)yang ada di sekolah-sekolah sebagai sarang
teroris. Setujukah pembaca bahwa Metro Tv memang anti-Islam?
voa-islam