Sejumlah sumpah-serapah pantas dialamatkan kepada komplotan penyerang kantor Dinas Syariat Islam Kota Langsa. Selasa (3/12). Penyerangan terhadap Kantor DSI Langsa jelas sebagai bentuk pelecehan terhadap Syariat Islam yang sedang giat-giatnya ditegakkan di Kota Langsa.
Front Pembela Islam (FPI) Aceh yakin masyarakat Aceh yang mayoritas muslim baik di Langsa maupun di Kabupaten dan Kota lain mengutuk atas aksi bar-bar yang dilakukan oleh kelompok pemabuk di Kota Langsa.
Jubir FPI, Tgk Mustafa Husen Woyla mengatakan, kekuatan Syariat Islam sebenarnya berada pada umat, jika umat bersatu maka akan menjadi sebuah kekuatan yang tak terkalahkan.
"Jika penegakan syariat hanya sebatas tanggung jawab DSI dan WH maka kasus serupa akan terus berulang," ucap Tgk Mustafa Husen Woyla, dalam rilisnya.
"Ketika berbicara syariat tidak langsung tertuju kepada DSI tapi mesti tertuju kepada seluruh umat Islam. Itu baru Syariat Islam berhasil ditegakkan," lanjutnya.
Sebagai contoh kasus; Pertama, Kasus bunuh diri Putri yang dikaitkan dengan kesalahan DSI Langsa, (03/09/2012). Kedua, Kepala DSI Langsa, Drs H Ibrahim Latif MM, diserang oleh seorang warga Desa Gampong Teungoh, Langsa Kota. Pria tersebut tak terima karena isterinya terjaring razia. (18/03/2013).
Ketiga, aksi pengeroyokan terhadap Kepala Dinas Syariat Islam (SI) Kota Langsa, Ibrahim Latif dan anggotanya saat membubarkan pesta keyboard di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Minggu (25/08/2012). Keempat, penyerangan ke Markas DSI dini hari (Selasa (3/12) ).
Anggota Majelis Syura FPI, Tgk. Tarmizi M. Daud, M.Ag mengatakan, Jika ummat muslim bersatu padu dan bahu membahu mengawal jalannya penegakan Syariat di Kota Langsa maka kasus serupa tidak akan terulang lagi.
Tgk Mustafa Husen Woyla berharap kepada Wali Kota dan Kadis Syariat Islam langsa jangan gentar melawan orang-orang yang membenci hukum Allah tegak.
"Memang sudah Sunnatullah bagi siapa saja yang berjuang menegakkan agama-Nya akan mendapat tantangan dan rintangan sebagaimana dialami nabi Muhammad SAW," ujar Tgk Mustafa Husen.
"Kami Front Pembela Islam (FPI) Aceh siap membantu menurunkan laskar jika dibutuhkan untuk membantu tegak," tandas Mustafa Husen. Ia juga berharap kepada aparat penegak hukum memberi hukuman yang setimpal kepada palaku makar tersebut. (*/santridyh)