brat ipoh :D

Latest News

Lagi, Ikan Mati di Laut Sabang



* Masyarakat Minta Hasil Uji Lab Diumumkan


SABANG - Kasus matinya ikan-ikan karang di perairan Sabang sejak empat minggu lalu, hingga kemarin masih terus terjadi. Nelayan yang melaut menemukan ikan-ikan mati mengapung, meski tak sebanyak saat pertama kali kasus ini mencuat. Selain di tengah laut, ikan mati juga ditemukan warga di bibir pantai di beberapa kawasan.

Panglima Laot Sabang, M Ali, kepada Serambi, Jumat (20/6) mengatakan, sejumlah nelayan melaporkan bahwa hingga kemarin mereka masih menemukan ikan-ikan karang mati mengapung di kawasan perairan Jaboi, Keunekai, Paya Keunekai, Anoi Itam, dan perairan Balohan.

Ikan-ikan yang mati mengapung itu ditemukan masih dalam kondisi segar. Sebagian masih menggelepar dan ada juga yang sudah membusuk di tengah laut dan di bibir pantai. Bukan hanya ikan kecil yang mati, tapi juga ada ikan-ikan berukuran besar.

Jenis ikan karang yang ditemukan mati, selain ikan jabung/lubing yang mendominasi, juga ikan kerapu, bayam dan ikan cabe. Ikan mati yang belum diketahui penyebabnya itu tidak terlihat adanya tanda-tanda terkena racun. Sebab, pada bagian mata dan empedunya tidak berubah. Hanya di insangnya ditemukan lendir berwarna hitam.

“Sebagian nelayan membiarkan ikan itu terapung di tengah laut dan sebagian lainnya membawa pulang untuk dikonsumsi. Meski ada yang mengonsumsi, namun hingga saat ini belum ada yang keracunan akibat makan ikan tersebut,” kata M Ali.

Meski belum ada warga yang keracunan akibat makan ikan yang mati di laut itu, namun masyarakat mendesak agar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) segera mencari tahu penyebab matinya ikan itu. Jika dibiarkan, ikan karang yang mati akan terus bertambah dan berdampak pada populasi ikan karang, termasuk terumbu karang yang sebagian sudah terlihat memutih.

“Sudah dua pekan lebih sampel ikan mati itu di kirim DKP ke laboratorium di Banda Aceh. Namun hingga kini belum ada jawaban tentang penyebab kematian ikan, serta apakah boleh ikan yang mati tersebut dikonsumsi atau tidak. Masyarakat meminta hasil uji lab itu diumumkan,” demikian Panglima Laot Sabang, M Ali.

Kepala DKP Sabang, Effendy yang ditanyai Serambi, Jumat (20/6) mengakui hingga kemarin ikan mati di luat Sabang masih terjadi. Namun, tak sebanyak beberapa waktu lalu. Pihaknya sudah menurun tim untuk melakukan penyelaman di beberapa titik sebelah barat Pulau Weh, 10 Juni lalu. Saat menyelam, tim menemukan sejumlah ikan mati di dasar laut di sekitar karang.

Ia mengatakan, meski sampel ikan mati, karang, pasir dan air laut sudah dikirim ke Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah dan Laboratorium Kimia MIPA Unsyiah sekitar 10 hari lalu, namun pihaknya belum bisa menjelaskan penyebab kematian ikan tersebut, karena hasil uji lab belum diteirma. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak dulu mengonsumsi ikan-ikan yang ditemukan mati di laut.

Sementara menurut pengamatan lapangan dan penyelaman, kata Effendy, diketahui bahwa kondisi air laut normal. Cuma ditemukan gejala ganjil pada karang tertentu, yang membuat ikan mati jika berada di sekitarnya. Bahkan, jika disentuh oleh manusia, akan menyebabkan kulit gatal dan perih *tribun
Lagi, Ikan Mati di Laut Sabang
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top