Banda Aceh
– Puluhan mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang tergabung dalam Komite
Aksi Mahasiswa Kota (KAM-K) berdemo di depan gedung rektorat kampus
tersebut. Mahasiswa mendesak pihak rektorat agar segera meninjau kembali
pelaksanaan sistem Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKT-B) di Unsyiah
yang dinilai bermasalah, Kamis (09/01/2014).
Rizky Burnama selaku
koordinator aksi, dalam orasinya menyatakan, penetapan besaran UKT-B
yang sejatinya didasarkan oleh penghasilan ataupun kemampuan mahasiswa
untuk membayarnya, malah tidak jelas dalam prakteknya.
Dampaknya besaran uang kuliah
untuk mahasiswa yang taraf ekonominya rendah malah harus membayar mahal,
sehingga banyak calon mahasiswa yang batal dan berhenti kuliah karena
tidak sanggup membayar tingginya uang kuliah.
“Biaya yang ditanggung oleh
mahasiswa harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang
tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya. Hal ini jelas sudah
melanggar amanat UU No12 Tahun 2012 pasal 88 Ayat 4 dan Permendikbud No
55 tahun 2013.”
Rizky menjelaskan, sistem yang
diterapkan pada tahun ini menimbulkan berbagai polemik yang secara
langsung memberatkan calon mahasiswa yang ingin masuk ke perguruan
tinggi.
Permasalahan tersebut diawali dari sistem penggolongan serta verifikasi yang menjadi momok utama penyebab timbulnya masalah.
“Mulai dari registrasi online, dimana sistem masih memiliki beberapa kendala seperti pengisian biodata online terkesan malah mengarahkan mahasiswa baru diposisikan seperti orang kaya.”
Mahasiswa juga mempertanyakan
bagaimana sebenarnya sistem verifikasi yang dilakukan oleh pihak
universitas tersebut. “Kami berharap pihak rektorat Unsyiah segera
meninjau ulang pelaksanaan sistem UKT-B diunsyiah yang masih banyak
tidak tepat sasaran dalam prakteknya.” (Boy)atjhehlink